Mohon tunggu...
Sri Sutrianti
Sri Sutrianti Mohon Tunggu... Guru - Guru IPA SMP

tertarik belajar menulis sebagai upaya ekspresif terapi.

Selanjutnya

Tutup

Seni Pilihan

Dualisme Itu Seni dan Sains

25 Mei 2024   06:27 Diperbarui: 25 Mei 2024   06:35 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Pribadi

Pameran seni seringkali dianggap sebagai tempat bagi estetika dan ekspresi emosional. Namun, seni juga memiliki peran yang penting dalam memperkaya ilmu pengetahuan. Dari perspektif ilmiah, seni menawarkan cara yang unik untuk mengeksplorasi, mengungkap, dan memahami dunia. Tulisan ini adalah pengalaman,  bagaimana seni berperan sebagai jalan menuju kedalaman ilmu pengetahuan. Pertama kali saya mengikuti pameran seni, ya di pameran teks seperti gambar di atas.

Seni dan ilmu pengetahuan bukanlah dua dunia yang terpisah, melainkan saling melengkapi dan memperkaya satu sama lain. Melalui seni, kita dapat menjelajahi kedalaman ilmu pengetahuan dengan cara yang lebih imajinatif dan mendalam. Seni membuka jalan bagi eksplorasi ilmiah yang lebih luas. Membantu kita memahami kompleksitas alam semesta dengan cara yang lebih manusiawi dan estetis. Dengan demikian, seni tidak hanya mempercantik dunia.  Tetapi juga memperdalam pengetahuan kita tentangnya.

Seni juga berfungsi sebagai refleksi dari pengetahuan ilmiah. Karya seni yang terinspirasi oleh penemuan ilmiah, seperti gambar Nebula yang ditangkap oleh teleskop Hubble atau ilustrasi virus dalam mikroskop elektron, tidak hanya memperindah tetapi juga memperdalam apresiasi kita terhadap keajaiban alam semesta. 

Pameran yang menggabungkan hasil penelitian ilmiah dengan interpretasi artistik dapat menginspirasi rasa ingin tahu dan kekaguman pada keindahan ilmu pengetahuan.

Kolaborasi antara seni dan sains telah menghasilkan berbagai karya yang mengesankan dan inovatif. 


Contoh karya yang merupakan hasil dari interdisiplinaritas seni dan sains , "Esherichia chromi" oleh Daisy Ginsberg dan James King. Proyek ini adalah hasil kolaborasi antara desain dan biologi sintetik. Bakteri Escherichia coli direkayasa untuk menghasilkan pigmen berwarna sebagai respon terhadap berbagai zat kimia. Karya ini menunjukkan potensi biologi sintetik dalam aplikasi medis dan lingkungan. Dipamerkan di Museum of Modern Art (MoMA), New York; Design Museum, London. Memenangkan berbagai penghargaan. Termasuk Red Dot Design Award dan Index Award dalam kategori desain untuk inovasi.

Kemudian serial film "Avatar", ini bukan hanya fiksi ilmiah yang memukau. Tapi juga menyuguhkan berbagai konsep sains dan teknologi. Terutama bidang neurosains. Film ini mengeksplorasi ide-ide canggih mengenai koneksi neural, transfer kesadaran, dan interaksi antara manusia dan lingkungan alami. Melalui teknologi yang futuristik.

Dalam "Avatar", teknologi memungkinkan manusia mentransfer kesadaran mereka ke tubuh Na'vi (makhluk asli Pandora). "Avatar" adalah salah satu elemen sentral. Teknologi ini menunjukkan konsep neurosains yang dikenal sebagai "neural link" atau hubungan neural. Ide ini berakar pada gagasan bahwa kesadaran manusia dapat direplikasi atau dipindahkan ke media lain melalui interaksi sinyal saraf.

Para ilmuwan telah mengembangkan prototipe yang memungkinkan individu untuk mengendalikan prostesis atau komputer melalui pikiran mereka. Meskipun transfer kesadaran penuh seperti yang digambarkan dalam film masih jauh dari kenyataan. Penelitian ini menunjukkan potensi penggunaan BCI (Brain-Computer Interfaces) dalam memulihkan fungsi motorik pada pasien dengan cedera saraf. (https://neuralink.com/blog/first-clinical-trial-open-for-recruitment/). Kolaborasi interdisipliner ini tidak hanya memperkaya dunia seni dengan perspektif baru.  Tetapi juga memajukan pemahaman ilmiah melalui cara-cara kreatif yang inovatif.

Serial film "Avatar" telah menggabungkan elemen-elemen fiksi ilmiah dengan dasar-dasar neurosains dan teknologi canggih. Menciptakan dunia yang penuh dengan kemungkinan ilmiah. Meskipun beberapa teknologi yang digambarkan dalam film masih jauh dari realitas kita saat ini. Mereka memperlihatkan  arah penelitian ilmiah yang sedang berlangsung. Dengan mengeksplorasi konsep neural link, interaksi biologis kompleks, neuroplastisitas, dan teknologi medis yang canggih ( untuk saat ini).  "Avatar" (sebagai seni) telah memberikan gambaran yang menarik tentang bagaimana sains dan teknologi dapat berkembang di masa depan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun