kiri: ruang tunggu tanpa pintu. Â
Aku menabur benang di luka, Â
tapi yang tumbuh malah cacing-cacing Â
berbicara dalam bahasa tak kukenal. Â
Jika kau bertanya arah, Â
kompasku terbuat dari gigi
menunjuk ke geraham sendiri. Â
Di sini, tiada tampak utuh Â
selaput-selaput ini menjahit diri Â
dengan utas dari nadi terputus. Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!