Di dada, radio tua menyala Â
memutar frekuensi bisu Â
suara ibuku terperangkap di sumur 1998, Â
gema langkah ayah menguap jadi garam. Â
Kabel lidahku terkelupas, Â
mengalirkan kata-kata racau
"Aku cinta" jadi "Aku luka"
"Pulang" jadi "Pergi"di mulut bau apek keset kaki.
Mata kananku memelihara badai, Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!