Kadedemes: Kuliner Khas Dusun Talaga, Cikalongkulon, Cianjur
Dari Kulit Singkong Menjadi Hidangan Gurih Penuh Kearifan Lokal
Di tengah arus modernisasi dan ragam kuliner instan yang semakin marak, masyarakat pedesaan masih menyimpan kekayaan kuliner tradisional yang sarat makna. Salah satunya adalah Kadedemes, makanan khas rumahan yang masih lestari di Dusun Talaga, Cikalongkulon, Cianjur. Sekilas, bahan utama makanan ini mungkin terdengar aneh, bahkan bagi sebagian orang kota dianggap tidak berguna: kulit singkong. Namun, berkat kearifan dan kreativitas masyarakat desa, kulit singkong mampu disulap menjadi santapan lezat, gurih, sekaligus bergizi.
Proses Pengolahan yang Sarat Filosofi
Kulit singkong tidak bisa langsung dimakan karena mengandung racun alami (sianida) dan getah yang berbahaya bagi tubuh. Masyarakat Dusun Talaga punya cara tradisional untuk menghilangkan racun tersebut:
1. Kulit singkong direbus terlebih dahulu.
2. Kemudian didiamkan selama dua malam agar kandungan racun dan getah benar-benar hilang.
Barulah setelah melalui proses panjang ini, kulit singkong dipotong tipis-tipis dan dimasak dengan bumbu sederhana seperti bawang merah, bawang putih, cabai, merica, garam, dan sedikit penyedap. Hasilnya adalah masakan bercita rasa gurih pedas yang sangat cocok disantap bersama nasi hangat.
Rasa yang Mengikat Kenangan
Bagi masyarakat Dusun Talaga, kadedemes bukan sekadar makanan, melainkan bagian dari kenangan masa kecil, kehidupan sederhana, dan kebersamaan keluarga. Rasa gurihnya yang khas seringkali membawa nostalgia pada suasana rumah pedesaan yang hangat. Tak jarang, makanan ini juga hadir dalam acara kumpul keluarga atau hajatan desa.