Sunyi, di kediaman malam. Aku termenung, membuka lembaran lama. Mengingat segala dosa dan laku yang yang tak beraturan.
Masih terngiang saat aku jauh di kegelapan, menapaki hari yang tak pasti, melangkah di lembah tak berarti, hari berganti tanpa arti.
Kini telah ku kubur dalam, biar saja menjadi pelecut di sisa hari yang ada. Menatap masa depan penuh kebaikan, menebar kebajikan di setiap nafas yang berhembus, menapaki langkah penuh berkah.
Masih ada jalan terang di depan sana. Masih ada harapan menggapai syurga. Tak usah hiraukan lembar kelam yang telah lalu.
Aku masih waras, hatiku masih normal, bergetar saat berlaku cela, gundah gelisah saat jauh dari ibadah. Dan, hatiku kan tenang saat selalu dekat dengan-Mu.
Imam Chumedi, KBC -28