Mohon tunggu...
Khoirul Taqwim
Khoirul Taqwim Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Pascasarjana UIN Raden Mas Said Surakarta

Peneliti Tentang Kemasyarakatan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Senandung Dzikir Kematian

31 Oktober 2022   06:02 Diperbarui: 31 Oktober 2022   06:39 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com


Udara kematian sudah menunggu di waktu senja
Aku menjemput kematian saat matahari sudah mulai tenggelam Bersama hingar-bingar kehidupan yang masih penuh dusta
Kucoba hatiku kusiram dengan dzikir ruh Ilahi
Sebelum nafasku hilang dari tubuh dan udara

Senandung dzikir Kematian
Bentuk kepasrahanku di waktu senja
Saat menghadapi maut yang mulai terselip di nafas kehidupan
Aku akan terbang selaksa rembulan tanpa jeda
Saat kematianku tiba di waktu hari yang mulai gelap

Senandung dzikir Kematian
Menuju kehidupan yang dijanjikan Ilahi
Akan sebuah nafas dunia yang mulai sirna ditelan tubuh-tubuh yang mulai rapuh
Hingga menuju tanah yang sudah siap menyatu dengan jasadku

Baktiku kepada Ilahi
Kan ku ukir bersama senandung dzikir Kematian
Nafas yang mulai tersengal
Kematian sudah mulai menjemput di waktu senja
Bersama gelap yang pekat mulai menutup semesta
Bersama mata yang sudah tak mampu terbelalak kembali
Karena mata sudah ditutup dengan nafas terakhir di waktu hati berdzikir
Bentuk kepasrahan menghadapi maut yang mulai mendekat
Hingga menjemput tubuh menuju tanah-tanah kematian

Senandung dzikir Kematian
Ku ucap dengan penuh darah yang menggigil
Karena kematian sudah tiba
Hingga aku tak mampu bernafas kembali
Sampailah waktu tubuhku menjemput  tanah Adam manusia pertama yang lahir di semesta raya

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun