Mohon tunggu...
Khoirul Taqwim
Khoirul Taqwim Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Pascasarjana UIN Raden Mas Said Surakarta

Peneliti Tentang Kemasyarakatan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Luka Kanjuruhan Milik Siapa

19 Oktober 2022   10:08 Diperbarui: 19 Oktober 2022   10:11 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com


Lelaku manusia yang selalu berubah
Uraian kata terkadang tak mampu berucap menerjemahkan hati
Ketika luka sudah merasuki di ubun-ubun nafas kehidupan
Angkara murka menjadi warna dalam sebuah detak jantung di atma sukma

Ketika olah raga sepak bola menjadi luka Kanjuruhan
Angkara murka mewarna di antara ubun-ubun kehidupan
Nasi sudah menjadi bubur
Jika waktu itu hati atma mampu berperilaku sabar dan ikhlas
Untaian air mata duka tak akan memenuhi langit Malang raya
Ranum kesedihan menelusuri luka di Kanjuruhan
Hanya air mata luka yang mengiringi langkah di hati jiwa atma
Angkara murka menjadi warna atas tragedi Kanjuruhan
Namun kini semua sudah menjadi abu derita yang memancarkan air mata duka lara yang terus mengalir di nafas jantung kehidupan olah raga

Mungkin ini semua teguran dari Tuhan untuk manusia dalam melakukan tindakan supaya lebih hati-hati
Inikah luka Kanjuruhan yang menyerang segala jiwa para pecinta sepak bola
Lalu kesedihan Kanjuruhan ini milik siapa
Inilah pertanyaan dari hati yang terdalam mengenai luka Kanjuruhan yang memakan korban ratusan nyawa sirna di telan air mata duka
Kenangan Kanjuruhan akan menjadi cerita tentang kehidupan persepakbolaan yang suram

Setia menanti kabar dari Kanjuruhan tentang rasa luka yang akan dibawa kemana
Inikah luka Kanjuruhan yang memberi makna tentang persepakbolaan yang butuh aturan penuh ketegasan
Apakah luka Kanjuruhan akan terus mengalir air mata deras tanpa stasiun pemberhentian
Pemberhentian luka Kanjuruhan diharapkan mampu menutup segala luka mereka yang menjadi korban
Apakah Kanjuruhan akan menjadi monumen kesedihan persepakbolaan dan untuk siapa luka Kanjuruhan di tengah-tengah sorak ramai pertandingan sepak bola yang membawa luka memar di jantung mata batin atma

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun