Mohon tunggu...
Khoirul Taqwim
Khoirul Taqwim Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Pascasarjana UIN Raden Mas Said Surakarta

Peneliti Tentang Kemasyarakatan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Air Mata Seorang Penyair

26 Agustus 2022   08:28 Diperbarui: 26 Agustus 2022   08:28 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Waktu sudah larut malam

Seorang penyair nampak tersedu-sedu

Air mata deras memukul rindu

Dia rindu pada kekasih yang tak pernah datang

Hingga dia mencoba menggores tentang puisi luka rindu

Dia menangis kembali

Karena gubahan syair tentang kerinduan

Begitu menyayat jiwa sukma

Sampai tangan terasa gemetar

Saat menulis puisi yang penuh luka

Air mata seorang penyair

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun