Candradewi menunduk, hatinya hancur, tetapi dalam tangisnya ia pun tahu: cinta Indrayana padanya kini telah berubah menjadi warisan perjuangan. Ia harus tegar, agar bisa menjadi saksi dan pengingat bagi Pancapana.
Malam itu, di langit istana, bintang-bintang bersinar terang seakan menjadi saksi sumpah besar Pancapana. Dari duka, lahirlah tekad; dari kehilangan, lahirlah kekuatan untuk menantang takdir.
Bersambung ke Bagian 16
Catatan Penulis:
Kisah ini memadukan sejarah dan imajinasi. Beberapa tokoh dan peristiwa diambil dari catatan sejarah, namun banyak pula unsur fiksi yang ditambahkan demi kepentingan sastra. Cerbung ini tidak dimaksudkan sebagai rujukan sejarah, melainkan sebagai upaya menghadirkan nilai moral tentang persahabatan, cinta, dan perjuangan menegakkan kebenaran.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI