Kementerian Pendidikan Jepang memutuskan konteks edukasi. Artinya, segala sistem edukasi yang tak disetujui oleh kementerian, tak berguna. Dalam sistem pendidikan Jepang kini, hanya melakukan apa yang disetujui kementerian dan menghindari sistem lain adalah cara terbaik untuk memasuki universitas terkenal. Aktivitas relawan dan komunitas, home education, dan berbagai cara ajar lain tak berguna. Inilah kontradiksi terbesar dalam sistem pendidikan Jepang. Di AS, definisi edukasi lebih luas karena pemerintah pusat tak menentukan konten edukasi. Pengalaman di dunia nyata seperti part-time dan aktivitas sosial masuk ke dalam ranah edukasi di AS. Siswa SMA di Amerika diperbolehkan mengambil pekerjaan part-time, sementara siswa SMA di Jepang banyak yang tak diizinkan mengambilnya. Hasilnya, definisi edukasi pun berbeda.
4.Diskriminasi sosial baru di bidang pendidikan
Tidak ada yang bisa menyangkal fakta bahwa diplomatisme Jepang menghasilkan diskriminasi sosial baru di sekolah. Tidak ada gunanya mencoba menyelesaikan masalah bullying dan penolakan sekolah kecuali beberapa langkah diambil untuk membongkar struktur diplomatisme.
Sumber :
https://m.rri.co.id/takengon/berita-foto/5866/10-perbedaan-sistem-pendidikan-jepang-dengan-indonesia
https://mutuinstitute.com/post/sistem-pendidikan-indonesia-kelebihan-dan-kekurangan/
https://etos-id.net/pendidikan-buruk-tanggung-jawab-siapa/
http://www.refondation-ecole.net/fakta-sistem-pendidikan-di-jepang/