Mohon tunggu...
Khasna Mauudi
Khasna Mauudi Mohon Tunggu... Lainnya - Pribadi

Ada

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perbandingan Sistem Pendidikan Di Indonesia Dan Di Jepang

29 Januari 2022   19:30 Diperbarui: 29 Januari 2022   19:32 5791
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sebagai negara maju, Jepang terkenal dengan bagaimana mereka menjaga kebudayaan mereka. Meskipun dikategorikan sebagai negara maju, tidak banyak dari mereka yang menguasai bahasa Inggris karena mereka lebih bangga dengan bahasa sendiri. Hal ini adalah wujud dari kebanggaan budaya mereka sendiri dari pada mengikuti trend populer dari negara barat. Untuk memperoleh hal tersebut, para siswa mendapatkan pelajaran tradisional jepang termasuk kaligrafi dan kesusastraan Jepang.

3.Tingkat Kehadiran Siswa 99%

Secara statistik, siswa di Jepang memiliki tingkat kehadiran yang sangat tinggi yaitu 99%. Sangat jarang siswa di Jepang untuk bolos sekolah. Jangankan untuk bolos, siswa yang tidak memperhatikan guru saat proses belajar mengajar sangat jarang ditemukan.

4.Kuliah Adalah Masa Terindah

Beban pendidikan di Jepang yang terberat adalah saat SMA. Nilai akhir saat SMA sangat menentukan masa depan seorang siswa. Oleh karena itu bagi mereka yang berhasil masuk perguruan tinggi merupakan sebuah pencapaian yang luar biasa. Sebelum masuk ke dunia kerja yang sangat ketat di Jepang, para mahasiswa benar-benar menikmati masa-masa selama kuliah. Karena kondisi itu masa ketika kuliah sering disebut sebagai liburan hidup.

Jepang mungkin merupakan salah satu negara di Asia yang paling popular sebagai tujuan untuk studi. Memang, sistem pendidikan dan teknologi di negeri matahari terbit ini terbilang bagus dan superior jika dibandingkan dengan negara Asia lain. Kendati demikian, sistem pendidikan di Jepang juga tak bisa disebut sempurna karena tentu memiliki beberapa sisi gelap dan permasalahan di dalamnya.

1. persaingan antar penyedia edukasi

Siswa tentu memiliki karakter yang berbeda, karena itulah, secara teori, edukasi pun harus beragam dan kompetitif. Sayangnya, tidak ada hal semacam itu di Jepang. Keragaman buku cetak dan material lainnya terbatas, belum lagi, pengembangan material dan metode edukasi baru Jepang yang jauh dari yang diharapkan.

2.Sistem pendidikan Jepang menolak adanya perbedaan

Siswa yang memiliki hasil lebih baik dalam bidang akademis biasanya dapat melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi dengan lebih cepat di AS, karena absennya kurikulum nasional membuatnya memungkinkan. Jepang memiliki sistem edukasi yang diatur oleh kurikulum nasional dan jika seorang siswa diizinkan untuk naik ke tingkat lebih tinggi dengan durasi lebih cepat, dapat dianggap sebagai diskriminasi.

3.Kontradiksi sistem pendidikan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun