d. Pendidikan dan Kearifan Lokal
Sekolah Kejuruan/Vokasi di Bali telah memperkenalkan kurikulum atau program pendidikan berbasis THK, dimana siswa tidak hanya diajarkan kompetensi teknis tetapi juga karakter, tanggung jawab terhadap alam, dan kesadaran spiritual serta sosial. scholarhub.uny.ac.id+1
Selain itu, regulasi pendidikan dan kebijakan pemerintah daerah mendukung pengembangan pendidikan yang berakar pada kearifan lokal dengan filosofi seperti THK. eprints.uny.ac.id+1
3. Upaya Organisasi/Institusi Provinsi dalam Manajemen dan Operasional
Selain kebijakan pembangunan, organisasi dan institusi di tingkat provinsi juga mengambil langkah-langkah untuk mengadopsi THK dalam manajemen internal:
Good Governance & Transparansi: Penggunaan THK sebagai nilai dasar dalam tata kelola organisasi pemerintahan. Misalnya dalam pengambilan keputusan yang melibatkan masyarakat adat atau lembaga keagamaan untuk aspek Parahyangan dan Pawongan. KOMPASIANA
Lingkungan Organisasi: Pengorganisasian internal instansi provinsi agar operasionalnya ramah lingkungan --- pengelolaan limbah, pengurangan penggunaan plastik, penghijauan kawasan instansi, penggunaan produk lokal, konservasi energi. Palemahan sebagai praktik nyata dalam manajemen sehari-hari.
Keterlibatan Masyarakat dan Adat: Organisasi mengikutsertakan masyarakat lokal dan pemangku adat dalam perencanaan dan monitoring proyek pembangunan atau operasional. Misalnya konsultasi publik, penggunaan upacara adat atau tempat suci dalam infrastruktur, dukungan terhadap desa adat atau komunitas lokal.
Penilaian dan Indikator yang Terukur: Adanya indikatorindikator THK dalam evaluasi organisasi / lembaga, baik dalam CSR atau penghargaan daerah. Misalnya "THKCSR Awards" menggunakan checklist untuk mengukur seberapa besar instansi atau perusahaan telah memenuhi unsur Parahyangan, Pawongan, Palemahan. thk-bali-foundation.org
4. Dampak, Keberhasilan, dan Tantangan
a. Dampak dan Keberhasilan