Tawa kami larut bersama alunan musik. Lalu ia berkata, “Sebenarnya aku dari Kalimantan Selatan.”
“Wow, jauh juga. Banjarmasin?”
“Banjarmasin itu ibukotanya. Aku tinggal lebih jauh, di Balangan. Kota kecil, pasti Mas Feri belum pernah dengar, kan?”
Aku mengangguk jujur. “Iya, baru dengar. Keren banget kamu berani melakukan perjalanan sejauh ini.”
Ia menatap ke arah jalan yang dipenuhi cahaya lampu. “Namanya juga hobi, Mas. Buatku, perjalanan itu bukan sekadar liburan. Tapi cara mencari arti.”
Kalimatnya membuatku terdiam. Dalam sekali. Sementara aku sendiri datang ke Jogja hanya untuk menyegarkan pikiran setelah penat bekerja.
“Sudah berapa lama di Jogja?” tanyaku.
“Baru dua hari. Lusa aku harus pergi.”
“Kalau aku baru sampai sore tadi. Rencananya cuma dua malam. Sekadar refreshing sebelum kembali kerja.”
Ia mengangguk, lalu aku bertanya lagi, “Setelah Jogja, langsung pulang ke Kalimantan?”
“Sepertinya belum. Aku ingin melanjutkan perjalanan ke Jawa Timur. Mungkin Surabaya dulu.”