Mohon tunggu...
Murni KemalaDewi
Murni KemalaDewi Mohon Tunggu... Novelis - Lazy Writer

Looking for place to write

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Pemberontakan Cinderella

20 Mei 2019   09:39 Diperbarui: 21 Mei 2019   06:33 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Tapi tidak perlu seperti ini kan. Lagi pula kelihatannya umurnya juga sudah tidak kecil lagi. Tapi ulahnya malah seperti anak usia 5 tahun" ujar Pengawalnya bingung mengamati Shiro. "Dek, kamu tidak apa-apa?" tanya Pengawal itu lagi pada Shiro.

Pertanyaan Pengawal Ivan dijawab Shiro dengan tangisan yang semakin keras. Pengawal Ivan tampak kaget.

"Jangan khawatir. Biarkan saja. Besarnya badan tidak menentukan segalanya. Berapa usia seseorang, juga tidak menjamin kedewasaan. Menurut pengamatanku, anak ini mungkin sedikit tidak normal. Ada kemungkinan besar dia memiliki penyakit kejiwaan" jelas Ivan pada Pengawalnya.

Pengawal Ivan mengangguk-anggukan kepala mendengarkan penjelasan Ivan.

"Hei kau! Jaga bicaramu!" teriak Aya yang muncul tiba-tiba dengan berkacak pinggang. Wajahnya tampak marah besar.

Ivan dan pengawal-pengawalnya, spontan menatap Aya.

"Kau pikir kau siapa HAH! Seenak perutmu menghina orang!" teriak Aya pada Ivan.

Pengawal- pengawal Ivan spontan begerak maju untuk melindungi Ivan. Namun dengan halus Ivan menyuruh mereka minggir. Pengawal Ivan tampak ragu namun akhirnya mundur.

"Kenapa memangnya kalau adikku itu tidak normal HAH!" kata Aya lagi menatap Ivan dan pengawal-pengawalnya, yang bersiaga, satu persatu dengan  wajah galak, "Menurutku kalianlah yang sarap alias tidak normal alias gila bin berpenyakit jiwa. Beraninya sama anak kecil! Main keroyokan lagi! WOOI...! Dasar orang gila!" teriak Aya marah pada Ivan.

Pengawal-pengawal Ivan bergerak maju, bermaksud menangkap Aya.

"Berhenti!" perintah Ivan pada mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
  19. 19
  20. 20
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun