Mohon tunggu...
Murni KemalaDewi
Murni KemalaDewi Mohon Tunggu... Novelis - Lazy Writer

Looking for place to write

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Pemberontakan Cinderella

20 Mei 2019   09:39 Diperbarui: 21 Mei 2019   06:33 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Amien.." jawab Aya lemah.

 Riska menepuk pundak sahabatnya dengan keras,

"Sudah! Masuk dulu yuk. Jamnya Prof. Snape loh. Ntar kalo telat, bisa mampus kita dilaporin ama Pak Disiplin" kata Riska mengingatkan.

Aya tersenyum lemah. Ia kemudian berusaha berdiri dengan dibantu oleh Riska. Mereka pun meninggalkan tempat itu.

Erick yang sedari tadi menyimak pembicaraan antara Aya dan Riska, perlahan duduk. Ia menghabiskan minumannya dan meremukan kotak minuman itu lalu melemparkan kotak itu ke dalam keranjang sampah yang jaraknya cukup jauh sambil bergumam,

 "Ayamari Azayaka. Kesalahan... indah. Kesalahan yang indah?"

  Kotak itu berhasil masuk ke dalam tong sampah.

@@@

Iring-iringan kendaraan yang membawa Putra Mahkota Pangeran Ivan Prasetya Adinegara Suryadininggrat, melewati sebuah jalan yang cukup sepi.

"Aku lupa betapa panasnya ibu kota" keluh Ivan menatap ke luar jendela.

"Maaf Yang Mulia, tapi Yang Mulia berkata apa?" tanya Pengawalnya yang duduk di depan bersama Sopir Istana, seraya memalingkan wajahnya menatap Ivan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
  19. 19
  20. 20
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun