Mohon tunggu...
Dwi Jatmiko
Dwi Jatmiko Mohon Tunggu... Guru - Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang Keagamaan Peduli Agama, Peduli Sistem, Peduli Manusia dan Peduli Lingkungan. Jatmiko adalah Wakasek Bidang Humas Sekolah Penggerak Berkemajuan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Pendidikan Integrasi Interkoneksi Solutif Sekolah Ramah Anak

9 Oktober 2022   06:21 Diperbarui: 10 Oktober 2022   08:09 1079
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah Satu Sekolah Ramah Anak, Sekolah Pendidikan Karakter, Memajukan Indonesia Mencerahkan Semesta Minggu (9/10/2022) Dokpri

Hadarah al-nash (budaya agama yang semata-mata mengacu pada teks) dalam kombinasinya dengan hadarah al-ilm (sain dan teknologi), tanpa mengenal humanities komtemporer sedikit pun juga berbahaya, karena jika tidak hati-hati akan mudah terbawa arus ke arah gerakan radikalisme-fundamentalisme. 

Hadarah al-nash, (penyangga budaya teks bayani), memang tidak lagi bisa berdiri sendiri, terlepas sama sekali dari hadarahal-ilm (teknik, komunikasi) dan juga tidak bisa terlepas dari hadarah al-falsafah (etik) dan begitu sebaliknya. 

Hadarah al-ilm (budaya ilmu), yaitu ilmu-ilmu empiris yang menghasilkan sain dan teknologi, akan tidak punya "karakter", yang berpihak pada kehidupan manusia dan lingkungan hidup, jika tidak dipandu oleh Hadarah al-falsafah (budaya etik-emansipatoris) yang kokoh. 

Begitu juga, hadarah al-falsafah (budaya filsafat) akan terasa kering, jika tidak terkait dengan isu-isu keagamaan yang termuat dalam budaya teks dan lebih-lebih jika menjauh dari problem-problem yang ditimbulkan dan dihadapi oleh hadarah al-ilm atau budaya ilmu-ilmu empiris-teknis. (Amin Abdullah, 2013 : 402-403)

Dengan penguasaan yang baik dari keilmuan tersebut, maka diharapkan muslim atau muslimat yang terampil dalam menganalisis dan mencari problem solving terhadap persoalan-persoalan kemanussian dan keagamaan di setiat zaman. 

Keberadaan Al-Quran dan sunah Nabi yang selalu menjadi kiblat dalam kehidupan umat muslim dimaknai secara (hermeneutis) baru. Semuanya ditujukan untuk kemaslahatan ummat tanpa memandang latar belakang agama, etnis, ras apalagi golongan, sehingga lahirlah manusia-manusia yang terampil pada sektor tradisional mapupun modern (Amin Abdullah, , 2012: 106)

Contoh real yang diberikan oleh Amin Abdullah berkaitan dengan ilmu yang bercorak integralistik, yaitu ilmu Ekonomi Syariah, yang sudah nyata ada praktik penyatuan antara wahyu Tuhan dan temuan pikiran manusia. 

Ada Bank BNI Syariah, usaha-usaha agrobisnis, transportasi, kelautan, dan sebagainya. Agama menyediakan etika dalam perilaku ekonomi di antaranya adalah bagi hasil (al-mudharabah), dan kerja sama (al-musyarakah). 

Di situ terjadi proses objektifikasi dari etika agama menjadi ilmu agama yang dapat bermanfaat bagi orang dari semua penganut agama, non agama, atau bahkan anti-agama. 

Dengan basis moralitas keagamaan yang humanistik ini dituntut dapat memasuki wilayah-wilayah yang lebih luas seperti psikologi, sosiologi, antropologi, social work, lingkungan, kesehatan, teknologi, ekonomi, politik, hubungan internasional, hukum dan peradilan dan begitu seterusnya. (Amin Abdullah, , 2012: 104-105)

Contoh semacam ini dapat dilakukan di semua mata pelajaran, baik agama maupun umum seperti mata pelajaran biologi tentang proses penciptaan manusia. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun