Mohon tunggu...
Gunawan Wibisono
Gunawan Wibisono Mohon Tunggu... Palembang, Sumatera Selatan

puisi adakalanya menggantikan rembulan diwaktu malam dan hadir menemanimu di siang hari tatkala hatimu gundah maka aku adalah puisi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Santet?

29 Desember 2023   10:36 Diperbarui: 29 Desember 2023   10:59 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Santet?

Jarum jam di rumahku sesungguhnya tlah terjerembab lelah
Namun tiba-tiba saja beberapa ketukan halus menyapaku
Masih larut kantuk, kucoba meraih daun pintu ruang depan
Perlahan lalu membukanya, namun di luar sana senyap saja

Kembali menarik selimut dan mencoba lagi meraih mimpi,
Namun tiba-tiba lagi suara ledakan keras membangunkanku
Dalam was-was sangat kuperiksa ruang tamu, sumber suara  
Akh .., kiranya kaca lemari ruang tamuku tlah hancur berderai

Ada apakah gerangan?, apa sesungguhnya yang tlah terjadi?
Tak ada bahan peledak atau apa-pun sejenisnya di rumahku
Kuhidupkan lampu dan mencoba mencari sesuatu di lantai ..,
Mendadak, rasa takut memburuku dan berharap: pagi segera tiba!  

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun