Mohon tunggu...
Gunawan Wibisono
Gunawan Wibisono Mohon Tunggu... Administrasi - Palembang, Sumatera Selatan

puisi adakalanya menggantikan rembulan diwaktu malam dan hadir menemanimu di siang hari tatkala hatimu gundah maka aku adalah puisi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Aku, Apa Lagi Maumu Sayang?

1 Februari 2023   21:12 Diperbarui: 1 Februari 2023   21:14 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ketika langkah ini sesa'at menjeda'

 (1)

Kini tlah sememutih ini rambutku

Kulit di tubuhkupun telah tampak keriput

Pandangan mata mulai pula merabun

Kedua kaki tak lagi menjejak sekokoh dulu

(2)

Namun pintamu tak jua kenal menyusut

Kau masih menuntutku untuk bekerja keras

Kalau perlu kerja lemburnya ditambah lagi ..

Begitu hasrat berkuasamu memaksaku kalah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun