Mohon tunggu...
Ecik Wijaya
Ecik Wijaya Mohon Tunggu... Penulis - Seperti sehelai daun yang memilih rebah dengan rela

Pecinta puisi, penggiat hidup

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

"Tahukah Kau, Sayang?"

7 Maret 2024   19:59 Diperbarui: 7 Maret 2024   20:03 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di persimpangan waktu sempat  kita sua

Semacam dejavu lalu, kita bertatap kenang

Matamu, yang pernah kulihat bersinar teduh

Bibirmu, yang pernah bercakap.dan

Tanganmu , yang pernah membelai

Pernah merupa sebilah belati tajam berkilat

Kita sama terkesiap, sama mencabik luka

Hembusan angin lalu menjadi kini

Adalah belaian tikaman-tikaman

Yang tak lagi meneteskan air mata atau luka

Ia menjadi semesta yang benderang

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun