(1)
Pada hilir waktuku yang menangkap senyapmu
Engkau terpaku diam pada asamu yang luruh
Muara harapmu merupa dalam tatap nan pasi
Membasah basuh kata berbatu memahat sunyi
(2)
Tak ada sesiapa menyapa meski sekedar desir
Gemericik nafasmu tercekat diantara pokok pakis
Inginmu yang dulu membuncah tersaput sesap
Sejenak pandangmu jatuh memenuhi pematang
(3)
Secangkir kopi tubruk hangat meroyak ingatanku
Terdapat buih senyummu yang melekat erat di sana
Ketika engkau terperangkap hasratku ketika itu Â
Meski pada hilir waktuku senyummu kini tlah hanyut
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI