Peristiwa ini mengajarkan bahwa demokrasi tidak hanya hidup di ruang parlemen, tetapi juga di jalan-jalan kota tempat rakyat menyuarakan keadilan. Media asing telah menyoroti betapa luka Affan telah menjadi simbol kolektif yang tak bisa dipadamkan dengan gas air mata.
Sebagaimana dikatakan filsuf Albert Camus, “Keadilan tanpa empati hanyalah hukum yang kering.” Kini, tugas bangsa ini adalah menghidupkan kembali empati di dalam kepemimpinan. Bukan sekadar dengan pernyataan, tetapi dengan keberanian memperbaiki sistem. Wallahu a'lam.
Disclaimer:
Artikel ini ditulis sebagai refleksi analitis atas pemberitaan media, tidak dimaksudkan untuk menghakimi pihak manapun.
Daftar Pustaka
Kompas.com. (2025, 30 Agustus). Media Asing Soroti Demo di Indonesia: Singgung Tunjangan DPR dan Kematian Tragis Affan. https://www.kompas.com/jawa-barat/read/2025/08/30/091329488/media-asing-soroti-demo-di-indonesia-singgung-tunjangan-dpr-dan?page=all#page2
Reuters. (2025, 29 Agustus). Indonesia protests mark first big test for Prabowo. https://www.reuters.com
BBC News. (2025, 29 Agustus). Funeral of Indonesian driver sparks mass protests. https://www.bbc.com
Al Jazeera. (2025, 29 Agustus). Indonesia’s protests highlight economic, political grievances. https://www.aljazeera.com
AFP. (2025, 29 Agustus). Indonesia rocked by biggest protests since Prabowo took office. https://www.afp.com
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI