Mohon tunggu...
Karla Wulaniyati
Karla Wulaniyati Mohon Tunggu... Lainnya - Senang Membaca dan (Kadang-kadang) Menulis di karlawulaniyati.com

Let the beauty of what you love be what you do (Rumi)

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Prosa Puisi | Panggil Saja Aku Sharique

11 Desember 2018   20:50 Diperbarui: 2 Februari 2019   09:54 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pagi ini mentari ramah sekali. Menepuk pipiku dengan hangat walau hatiku masih dingin dan kelam karena kepergianmu. Kebiasaan yang kulakukan denganmu jika hari libur seperti ini adalah berolahraga ringan terutama berkunjung ke taman yang tak jauh dari rumah. Kali inipun aku akan melakukan itu. Aku belum mau menghilangkan kebiasaan yang kulakukan denganmu. Biarlah menjadi terapi tersendiri untukku sampai aku bisa melepasmu dengan kesadaran dan penerimaan penuh.

Kesedihan ini menjadi luka
Menyayat perih meninggalkan goresan
Yang akan mengering dan menipis
Walau tak akan sepenuhnya hilang


Aku terima goresan kepedihan ini
Tidak akan kubuat hilang
Biarkan kujadikan jejak lekat
Karena goresan itu adalah dirimu


Saat duduk menikmati suasana taman. Tiba-tiba aku merasa silau oleh sinar mentari. Ternyata sedari tadi ada anak laki-laki berusia 10 tahun berjalan menghampiriku  dan kebetulan menghalangi paparan langsung sinar matahari. Kini si anak berdiri dihadapanku menyebabkan sinar mentari tidak lagi terhalang dan langsung seperti menyadarkanku dengan cubitan panas sinarnya.

Anak yang sudah beberapa kali bertemu denganku jika aku mengunjungi taman. Ternyata dia pun pengunjung setia taman ini. Aku jadi ingat pertama bertemu dan berkenalan dengannya. Saat kutanya siapa namanya, dia menjawab dengan lantang, " Panggil saja aku Sharique."

Nama yang unik dan jarang kudengar. Saat kutanya apa arti dari namanya. Dia menjawab namanya berasal dari bahasa Arab yang berarti matahari bersinar.


Aku adalah matahari
Yang akan mengisi dunia dengan kehangatan
Biarkan aku menyentuh jiwa dengan sinarku
Panggil saja aku Sharique
Karena aku adalah matahari yang bersinar


Matahari bersinar ? apakah dia yang akan menyinari semestaku yang kini sedang gulita dan sunyi. Mengembalikan kepinganku yang terserak dan poranda.

Dia senang sekali kalau bertemu denganku, begitupun aku. Dia memanggilku ibu. Selalu ada saja yang diceritakannya. Kearifan hidup yang dia ungkapkan padaku melampaui usianya.

Seperti saat itu waktu kutanya kenapa dia mau bercerita banyak padaku padahal aku adalah orang asing yang kebetulan sering bertemu saat berkunjung ke taman.

Dia menjawab bahwa mengikuti apa yang diajarkan ibunya. Jika mengikuti ini --- dia menunjuk dadanya --- akan lebih aman dibanding mengikuti ini --- dia menunjuk dahinya --- sambil serius menerangkan padaku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun