Mohon tunggu...
Kang Win
Kang Win Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penikmat kebersamaan dan keragaman

Ingin berkontribusi dalam merawat kebersamaan dan keragaman IG : @ujang.ciparay

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Haruskah Rusak Harmoni Cangkir Kopiku

8 April 2021   00:30 Diperbarui: 8 April 2021   00:32 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kopi tak lagi menghangatkan ketika kuterima kabar ledakan di sebuah Katedral di Makassar. Kota yang menjadi bagian penting dalam salah satu episode hidupku

Tak ada lagi aroma harmoni dalam racikan secangkir kopi favoritku ketika kudengar seorang perempuan berpistol jenis soft gun beraksi di Mabes Polri. Tempat yang jadi simbol keamanan negeriku

Aku terdiam membisu saat kedua kabar kuterima. Terdiam dan membisu. Tak ada yang bisa kukatakan dan kutulis tentang itu. Lidahku kelu, tanganku kaku, layaknya mengulum dan menggenggam sekepal es batu. Ini Sya'ban bulan yang istimewa. Bulan yang diapit Rajab bulan yang mulia dan Ramadhan bulan yang suci.

Berminggu sudah terlewati
Peristiwa itu membekas kuat dalam memori
Malu, kecewa dan marah bercampur mengaduk-ngaduk kesadaranku
Inikah negeriku yang plural dan penuh harmoni. Kenapakah negeri ini harus dikoyak oleh bangsanya sendiri.
Inikah Islam yang bermakna keselamatan. Kenapakah marwah Islam harus dirusak oleh umatnya sendiri. 

Menjadi pantas ketika seorang kawan mempertanyakan mereka itu beragama apa. Karena Islam bukanlah seperti yang mereka tunjukan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun