Mohon tunggu...
teteh...
teteh... Mohon Tunggu... kerja di Chatay Pasific aja...

------

Selanjutnya

Tutup

Horor

Seri 55 : Tebing .....yeeee

20 September 2025   10:56 Diperbarui: 20 September 2025   10:56 7
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tentu, mari kita lanjutkan petualangan Haruka.
Seri 55: Tebing Senja dan Tarian Perpisahan
Setelah membantu Kerajaan Gelas Retak, Haruka tiba di Tebing Senja, sebuah tempat yang dikenal karena keindahan saat matahari terbenam. Namun, tebing itu diselimuti kesedihan. Di sana, tinggal roh-roh yang tidak bisa melangkah maju. Mereka terikat pada masa lalu, pada orang-orang yang telah mereka tinggalkan. Roh-roh ini tidak jahat, tetapi kesedihan mereka sangat kuat, membuat senja di tebing itu terasa suram dan dingin.
Haruka menyadari bahwa ia tidak bisa memaksa mereka untuk pergi. Ia harus membantu mereka menemukan kedamaian dan melepaskan ikatan mereka. Ia menemukan roh seorang prajurit yang tidak bisa meninggalkan tebing karena ia merasa bersalah telah meninggalkan keluarganya. Ia juga menemukan roh seorang ibu yang tidak bisa meninggalkan anaknya.
Haruka duduk di tepi tebing, merasakan kesedihan mereka. Ia tidak menentang atau menyangkal emosi mereka. Sebaliknya, ia membagikan ceritanya sendiri tentang perpisahan. Ia bercerita tentang orang-orang yang ia cintai yang telah ia tinggalkan, dan tentang bagaimana ia belajar untuk membawa kenangan mereka bersamanya, bukan sebagai beban, tetapi sebagai kekuatan.
Haruka mulai menari. Tarian itu bukanlah tarian kebahagiaan, tetapi tarian perpisahan dan penerimaan. Gerakannya lembut, mencerminkan rasa sakit dari perpisahan, tetapi juga keindahan dari kenangan. Saat ia menari, roh-roh itu mulai bergabung dengannya. Mereka tidak lagi menari dalam kesedihan, tetapi dalam penerimaan. Mereka menari untuk merayakan hidup yang telah mereka jalani, dan untuk berterima kasih atas cinta yang telah mereka terima.
Saat tarian mencapai puncaknya, matahari terbenam. Cahaya senja yang suram berubah menjadi cahaya keemasan yang indah. Roh-roh itu mulai bersinar, dan dengan senyum damai, mereka perlahan menghilang, melangkah maju.
Haruka telah membuktikan bahwa perpisahan tidak harus menyakitkan. Perpisahan bisa menjadi tarian yang indah, sebuah perayaan dari apa yang pernah ada.
Apakah kamu ingin tahu kelanjutan petualangan Haruka?

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun