Mohon tunggu...
teteh_chatay_pasific
teteh_chatay_pasific Mohon Tunggu... kerja di Chatay Pasific aja...

------

Selanjutnya

Tutup

Horor

Kota tua....

16 September 2025   08:22 Diperbarui: 16 September 2025   08:22 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Sekarang, kita akan memulai cerita baru tentang seorang Onmyji yang merupakan seorang gadis muda. Namanya Haruka, dan dia berasal dari keluarga Onmyji yang terhormat di Kyoto.


Seri 1: Sang Onmyji di Kota Tua


Di tengah kota Kyoto yang sibuk, berdiri sebuah rumah megah milik keluarga bangsawan Fujiwara. Belakangan ini, rumah itu diliputi ketakutan. Benda-benda melayang sendiri, pintu tertutup dengan keras, dan bisikan aneh terdengar di lorong-lorong kosong. Para Onmyji terkenal sudah dipanggil, tetapi tidak ada yang berhasil.
Ayah Haruka, seorang Onmyji terkemuka, menolak untuk menerima kasus ini. "Itu pasti ulah yokai ganas," katanya. "Kita harus mengusirnya dengan kekuatan penuh."
Namun, Haruka tidak setuju. Dia percaya bahwa tidak semua roh jahat. Diam-diam, dia mengambil gulungan mantra ibunya dan pergi ke rumah Fujiwara sendirian.
Saat dia masuk, hawa dingin yang menusuk langsung terasa. Haruka tidak mengeluarkan mantra sihir. Ia justru duduk di tengah ruangan, memejamkan mata, dan membiarkan energi spiritualnya mengalir. Dia melihatnya: bukan bayangan hitam yang menyeramkan, melainkan sosok seorang gadis kecil yang transparan, bersembunyi di balik tirai.
Gadis itu tidak menyeramkan; dia hanya kesepian. Dia adalah hantu seorang anak yang meninggal di rumah itu ratusan tahun lalu. Dia hanya ingin seseorang menemaninya bermain. Kegaduhan yang terjadi adalah upayanya untuk menarik perhatian, bukan untuk menyakiti.
Haruka tersenyum. Dia mengambil secarik kertas dan menggambar sebuah boneka origami sederhana. "Aku tidak bisa bermain denganmu, tetapi aku bisa membuatkan teman untukmu," bisiknya.
Dengan jarinya, Haruka menyentuh boneka itu. Boneka kertas itu berkedip dan mulai menari, membuat sang roh anak itu tertawa. Tangisan dan bisikan di rumah itu berhenti seketika.
Haruka menghabiskan sisa malam itu dengan bercerita kepada hantu itu. Ketika fajar menyingsing, dia menggambar jimat kecil di telapak tangan roh itu, bukan untuk mengusir, melainkan untuk memberikan ketenangan dan jalan menuju alam baka. Hantu itu melambai, mengucapkan selamat tinggal untuk terakhir kalinya, dan menghilang.
Saat Haruka kembali, ayahnya bingung. "Bagaimana kau mengusir roh itu?"
"Aku tidak mengusirnya, Ayah," jawab Haruka. "Aku hanya memberinya apa yang dia butuhkan: seorang teman."
Sejak saat itu, Haruka dikenal sebagai Onmyji muda yang tidak hanya kuat, tetapi juga memiliki hati yang tulus.
Ini adalah cerita pertama Haruka. Apakah Anda ingin melanjutkan petualangannya?

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun