Mohon tunggu...
Kang Marakara
Kang Marakara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengangguran Terselubung

Belajar dan mengamalkan.hinalah aku,bila itu membuatmu bahagia.aku tidak hidup dari puja-pujimu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Tanpamu

13 Agustus 2021   06:30 Diperbarui: 13 Agustus 2021   06:41 373
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tanpamu, aku hanya penyamun waktu. Berdiri terpaku menghitung butiran debu, berharap disetiap debu yang melayang adalah masa depan. Pengharapan sia-sia, terjerembab kemudian menyadari ini bukan dunia nyata.

Tanpamu, seperti banyak pengakuan di relief tugu peringaran, aku hanya lelaki pecundang tanpa keberanian. Sekian kali terjatuh kemudian mengeluh, manusia beranjak tua yang tak jua dewasa. Sungguh kerdil dan memalukan.

Empat puluh tahun yang lalu aku mengenalmu, rambut kepang dua, sandal jepit penghias manis penampilan sederhana. Itu luar biasa dalam ingatan, seperti anugerah Tuhan sebagai bentuk kemuliaan.

Lekas sembuh kekasihku. Tanpamu, aku hanya lelaki renta tak berdaya, bagaimana hendak menatap dunia, bila nyawa yang telah bersatu direnggut sebelah.

Tanpamu, aku tak berkehendak menulis puisi lagi. Biar, biar sepi. Karena telaga inspirasiku telah pergi.

Tanpamu, kan ku kubur aksara sebagai penjelmaan rasa.

*****

Baganbatu, agustus 2021

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun