Engkau bertanya tentang malam? itu doa, kawan. Rangkaian misteri tentang terang di dalam gelap, berkesinambungan antara tangisan dan sepotong harapan.
Engkau tak mempercayai senyum rembulan? itu adalah ironi menyerupai penyangkalan. Sedang tiupan angin berputar sepanjang garis lintang, limbung dan bimbang cara apa untuk meyakinkan. Ini kenyataan.
Datanglah kepangkuan sang gelap, sampaikan keluh-kesah hingga terisak. Jiwamu kan di telan pekat yang bercabang, nuranimu kan bergetar menyaksikan. Geliat maksiat di terang yang membungkam, jerit-jerit ngilu wajah tak berbentuk terus menyerbu. Musnah satu membanjir seribu.
Engkau takkan paham tentang semua ini, engkau akan menemuka dirimu terbangun di kasur empuk beralas sutera putih. Itu adalah simpul pengikat mimpi.
Selamat malam pencari kebenaran.
Selamat malam para hamba maksiat pemuja kenikmatan.
Selamat malam manusia dungu seperti diriku.
Selamat malam gelap, yang terbahak menyaksikan engkau dan aku kesetanan.
*****
Bagan batu, desember 2020
Selamat malam.