Mohon tunggu...
Kang Marakara
Kang Marakara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengangguran Terselubung

Belajar dan mengamalkan.hinalah aku,bila itu membuatmu bahagia.aku tidak hidup dari puja-pujimu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Tentang Malam

3 Desember 2020   20:14 Diperbarui: 3 Desember 2020   20:28 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Engkau bertanya tentang malam? itu doa, kawan. Rangkaian misteri tentang terang di dalam gelap, berkesinambungan antara tangisan dan sepotong harapan.

Engkau tak mempercayai senyum rembulan? itu adalah ironi menyerupai penyangkalan. Sedang tiupan angin berputar sepanjang garis lintang, limbung dan bimbang cara apa untuk meyakinkan. Ini kenyataan.

Datanglah kepangkuan sang gelap, sampaikan keluh-kesah hingga terisak. Jiwamu kan di telan pekat yang bercabang, nuranimu kan bergetar menyaksikan. Geliat maksiat di terang yang membungkam, jerit-jerit ngilu wajah tak berbentuk terus menyerbu. Musnah satu membanjir seribu.

Engkau takkan paham tentang semua ini, engkau akan menemuka dirimu terbangun di kasur empuk beralas sutera putih. Itu adalah simpul pengikat mimpi.

Selamat malam pencari kebenaran.

Selamat malam para hamba maksiat pemuja kenikmatan.

Selamat malam manusia dungu seperti diriku.

Selamat malam gelap, yang terbahak menyaksikan engkau dan aku kesetanan.

*****

Bagan batu, desember 2020

Selamat malam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun