Mohon tunggu...
Kang Marakara
Kang Marakara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengangguran Terselubung

Belajar dan mengamalkan.hinalah aku,bila itu membuatmu bahagia.aku tidak hidup dari puja-pujimu

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Menanti di Suatu Pagi

3 Desember 2019   05:45 Diperbarui: 3 Desember 2019   05:58 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bunga itu memeluk erat butiran embun, mendekap penuh harap pada kejernihan yang timbul, seakan perpisahan adalah petaka, tak rela sebuah jalinan akhirnya berubah

Pagi ketika embun mendatangi bunga terkasih, ucapkan kata mesra sebelum takdir mengakhiri, sekedar senyuman yang teramat manis sebagai bekal siang

Penantian tak selamanya mesti indah, pertemuan tak selamanya mengusung bahagia, berjumpa ketika hampa mulai melanda, merindu tatkala hati di liputi rasa ragu

Pagi adalah ritme pertemuan dan perpisahan, bahagia dan derita dalam semangkuk harapan.

Bagan batu di suatu pagi

#untuk semua teman di kompasiana

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun