Bayangan memanjang sepanjang jalan, pagar-pagar rumah beton bukan penghalang, satu dua titik sinar cukup sebagai bekal. Kadang berlari di pelataran trotoar, menabrak barisan bimbang yang teronggok diam
Satu kali menyadari siapa diri, berdiri mematung di tengah keramaian, hilir-mudik jiwa-jiwa tanpa pengharapan, tatapan kosong di bungkus tampilan semu. Akukah di antara mereka? Mereka atau aku yang terseret kehampaan
Entah kemana tempat mematut diri, sekedar tahu siapa diri ini, akukah sebagai wujud aku adanya? Siapakah aku tatkala aku yang lain saling berlari kian kemari?
Berdiri terdiam mencoba memaknai setiap jengkal kejadian, hembusan nafas seakan rutinitas tanpa hakikat, ruang udara penuh keluh kesah berhimpitan. Aku, aku, bahkan setiap akuÂ
Bagan batu 6 november 2019