Hujan akhirnya datang juga, setelah dua purnama tanah kering kerontang menantikanya. Membasahi segala dahaga, menyejukan suasana yang mereda, menyapu segala gelisah yang melanda
Engkau tahu mengapa aku merindukan hujan? Setiap tetes airnya bagaikan membekas rindu tentangmu. Bahkan bunyi kecipak hujan beradu dengan angan, menumbuhkan rindu menjadi gumpalan syahdu
Hujan pertama pasti jadi pertanda, kedatanganmu tak lagi di batasi masa. Mungkin nanti atau lusa, wajah manismu kan hadir di setiap mimpiku, itu sudah cukup bagiku
Hujan pertama di bulan september, mengungkit kembali segala hayal yang tersimpan. Menumbuhkan tunas-tunas bahagia akan berjumpa, biarlah gerimis jadi pengawal rasa setia
Bagan batu 4 september 2019
#Kumpulan puisi "satu wanitaku"