Mohon tunggu...
Kang Marakara
Kang Marakara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengangguran Terselubung

Belajar dan mengamalkan.hinalah aku,bila itu membuatmu bahagia.aku tidak hidup dari puja-pujimu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Menimang Buah Hati di Kala Pagi

26 Juni 2019   01:02 Diperbarui: 26 Juni 2019   01:56 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mentari pagi mencubit kesadaran lewat tirai jendela kehidupan, hangatkan kasih sayang setelah malam menaburkan mimpi di selubung hati. Tertawalah sayangku, cerialah buah hatiku, alam menyambut celotehmu, laut dan gunung mengharap senyum bahagiamu

Bunga-bunga bermekaran bermandikan cahaya, butiran embun sukarela kembali ke asalnya. Aku menimangmu dengan kasih cahaya, aku membelaimu dengan kehangatan sang fajar yang sempurna

Buah hatiku tambatan jiwa, tempat bertaut cinta dan deretan asa, mata indah bening kumpulan cahaya, ketika segala keutamaan menjadi mahkotanya, segala yang terindah berkumpul bernyanyi untukmu

Ku timang engkau buah hatiku dengan doa keagungan, segala puja syukur terbang mengawang, segala kata-kata cinta menyeruak menghias angkasa. Senyumlah,bahagialah,tertawalah. Bersama pagi engkau rengkuh kehidupan

Bagan batu 16 juni 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun