Sebegitu bencinya engkau pada malam, melebihi sayangku pada sang rembulan. Ribuan bintang yang sedang asyik berdendang, seakan teriakan makian di sekujur kelam. Begitu yang engkau maknai, tidak seperti itu yang ku yakini
kita mesti hidup dalam kotak yang sama, menghirup udara aroma cendana yang menurutmu tidak bermakna. Engkau memandang sunyi adalah menyiksa, padahal bagiku itu adalah bagian dari bahagia
Engkau dan aku menyatu dalam rasa yang berbeda, menghitung pergantian hari dengan arti yang tak pernah sama. membolak balikan segala kenangan yang pernah di lalui,kadang engkau tertawa ketika ku sengsara,kadang aku merasa bahagia walau aku tahu engkau menderita
kita tertawa bersama walau itu sengsara dan bahagia, diam dan bicara ketika waktu tak mampu menjarak-kan makna. Kita akan tetap seperti ini selamanya, karena garis takdir telah mempertemukan kita, selamanya
Bagan batu 17 mei 2019