Mohon tunggu...
Kang Marakara
Kang Marakara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengangguran Terselubung

Belajar dan mengamalkan.hinalah aku,bila itu membuatmu bahagia.aku tidak hidup dari puja-pujimu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Terimakasih untuk Tetesan Air Mata Siang Ini

14 Mei 2019   11:17 Diperbarui: 15 Mei 2019   09:51 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebenarnya aku mulai bimbang hendak memulai percakapan ini,kata kata pembuka yang penuh nada mesrah,tlah kau patahkan dengan senjata senyuman.gugusan awan dan lintasan pelangi, jalan yang biasa ku lalui menggendong puja dan puji,kini tlah meleburkan diri bersama panasnya cahaya

Dua bening bola matamu tlah di genangi samudra air mata.ciptakan deburan ombak yang mampu meremukan alibi penuh dusta.aku bahkan hampir beku terpaku,berdiri di sudut sudut nyeri yang mrmaki

Trimakasih untuk tetesan air matamu  ,membantuku pulang setelah sekian lama tersesat di tengah perjalana.harus aku akui menemukan cahaya semesta lewat samudra air mata,ternyata lebih indah dari cinta itu sendiri

Bagan batu 14 mei 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun