Mohon tunggu...
JUWITA WIDIYAWATI
JUWITA WIDIYAWATI Mohon Tunggu... Guru - guru bahasa indonesia di MTs Minhadlululum trimulyo

Seorang ibu dari 3 orang anak, hobi saya ingin terus berkembang dalam hal apa saja.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Semiotika dalam Kumpulan Kata Mutiara Mario Teguh

8 Desember 2022   17:47 Diperbarui: 8 Desember 2022   18:08 752
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

100

Segala sesuatu indah pada waktunya, bagi orang yg pantas bagi keindahan. Tidak ada keindahan bagi orang yang menyembarangi waktu.

Sumber: https://www.urbanoir.net/100-kata-nasihat-bijak-terbaik-mario-teguh/

Berkaitan dengan penelitian ini, maka perlu dikemukakan penelitian-penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti terdahulu. Penelitian relevan salah satuna oleh Lestari Emi (2013) "Analisis Semiotik dalam Antologi Warisan Geguritan Macapat Karya Suwardi Universitas Muhammadiyah Purworejo.Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan: (1) pembacaan heuristik pada Antologi Warisan Geguritan Macapat Karya Suwardi; (2) pembacaan hermeneutik pada Antologi Warisan Geguritan Macapat Karya Suwardi.Jenis penelitian ini adalah deskripsi kualitatif dengan bidang kajian sastra. Subjek yang dijadikan dalam penelitian ini adalah Antologi Warisan Geguritan Macapat Karya Suwardi, dipunwedalaken dening Balai Pustaka Jakarta taHun 1983, 69 halaman.

Adapun yang menjadi objek kajian adalah pembacaan heuristik pada Antologi Warisan Geguritan Macapat Karya Suwardi dan pembacaan hermeneutik pada Antologi Warisan Geguritan Macapat Karya Suwardi. Pengumpulan data dalam penelitiaan ini menggunakan teknik baca  dan teknik catat. Analisis data menggunakan metode analisis isi yang mengkaji isi teks dengan teliti dan menyeluruh.Hasil analisisnya adalah pada Antologi Warisan Geguritan Macapat" karya Suwardi terdapat beberapa penyimpangan frasa dan sintaksis yang sulit dibaca oleh pembaca, sehingga analisis pembacaan heuristik dianggap sangat membantu pembaca dalam memaknai tembang macapat yang terdapat di dalamnya. 

Konvensi ketaklangsungan ekspresi yang terdapat dalam Antologi Warisan Geguritan Macapat" karya Suwardi lebih banyak disebabkan oleh penggunaan displacing of meaning (penggantian arti) karena penggunaan bahasa kiasan, seperi personifikasi, metafora, simile, hiperbola dan beberapa oleh distorting of meaning (penyimpangan) serta creating of meaning (penciptaan arti). Keseluruhan makna yang terdapat dalam Antologi Warisan Geguritan Macapat" karya Suwardi adalah tentang kritik, saran, dan nasihat yang ditujukan kepada manusia tentang bagaimana dalam menjalani kehidupan seperti halnya tidak berputus asa, semangat mencari rezeki, mencari ilmu.


Penelitian relevan lainnya juga dilakukan oleh Adri (2011) "Analisis  Puisi  'Jika Pada Akhirnya" Karya Husni Djamaluddin dengan Pendekatan Semiotika". Balai Bahasa Ujung Pandang, Makassar. Hasil penelitiannya Analisis puisi "Jika Pada Akhirnya" karya Husni Djamaluddin dilakukan melalui beberapa langkah, yaitu membaca puisi secara heuristik dan hermeneutik, menemukan ikon, indeks, serta simbol, dan pada akhirnya menemukan makna dan amanat dalam puisi.

Proses atau cara pembacaan heuristik dimaksudkan sebagai pembacaan berdasarkan struktur kebahasaan atau berdasarkan konvensi semiotik tingkat pertama, sedangkan pembacaan hermeneutik dimaksudkan sebagai pembacaan karya sastra berdasarkan konvensi-konvensi karya sastranya. Dengan demikian, pembacaan kedua ini merupakan pembacaan lanjutan (retroaktif) setelah pembacaan heuristik dengan memberikan konvensi sastranya.Tanda-tanda ikonis adalah tanda yang menunjukkan hubungan alamiah antara penanda dan petandanya, sedangkan indeks adalah tanda yang menunjukkan kausalitas (sebab akibat) antara penanda dan petandanya.

Simbol merupakan bentuk yang menandai sesuatu yang lain di luar perwujudan bentuk simbol, sekunder, figuratif, serta hanya dapat dipahami melalui arti pertama. Dalam puisi ini dipetik beberapa motif ajaran tasawuf, seperti yang dijelaskan berikut ini. a) Kesadaran akan kepastian datangnya maut, b) Perkara manusia setelah kematian, 

c) Manusia senantiasa berada dalam pertanyaan tak pasti, dan  d) Keinginan berserah diri kepada Allah secara total. Analisis yang dilakukan terhadap puisi "Jika Pada Akhirnya" hanya menyentuh sebagian kecil wilayah pembicaraan semiotika. Masih luas wilayah yang dapat dikaji oleh peneliti lain sebab ruang lingkup kajian semiotika terhadap puisi luas. Peneliti lain dapat rnengkaji nilai-nilai sosial yang terdapat dalam kumpulan tersebut secara mendalam atau menemukan makna-makna lain. Puisi itu dapat pula dikaji dari aspek semantik, fonologi, morfologi, sintaksis dan semantik.

 BAB III

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun