Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Gemini Syndrome, Episode Berdansa di Kota Romantis (Dua Puluh Lima)

5 Maret 2025   14:46 Diperbarui: 5 Maret 2025   14:46 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Mereka yang di rumah tidak tahu?" tanya Setyo.

"Nggak lah, mereka dengar tembakan, tetapi sudah biasa mereka dengar. Mereka terlalu capai dan makan enak hingga lelap tidurnya. Cuma kehadiran Kintan nyaris mengacaukan rencana," ujar Harland.

 "Mirna pun nggak curiga," ucap Setyo. "Berisiko, tetapi itu rencana cerdas dan mereka kena!"

Pagi setelah mandi dan  sarapan Widy, Kintan, Syafri, Hein, Yoga, Angga, Rinitje, Jilly dan Ambar termasuk Paman Syafri,  Emil Tahar dan  Meiti, serta orang sipil diminta  meninggalkan Ciwidey ke Bandung. Akhirnya mereka tahu, tetapi maklum. Untuk sementara tidak ada yang boleh masuk Ciwidey dulu.

Meskipun  Widy, Syafri, Mirna Jilly dan Ambar  diperbolehkan jalan-jalan di kawah putih dengan pengawalan. Apalagi Kintan merengek ikut, dia tak henti-hentinya berseru gembira. Hanya dia tidak mengerti ada kejadian yang membuat mereka dipulangkan.

"Dasar Barudak nakal, awas kalau kau bolos lagi!" Widy menjewer kupingnya.

"Ya, tetapi Kintan boleh jalan-jalan dengan Om Syafri, Teteh Widy tidak boleh ikut yaa?"

"Ya, anak kecil ini cemburu!" Angga tertawa.

"Boleh, nilai rapotmu harus rata-rata 7 ke atas ya!" kata Syafri. Diikuti acungan jempol dari Widy yang sudah pasrah.

"Siap!" katanya centil.

Mirna dan Setyo ikut jip yang dikemudikan Daus dan berapa tentara. Sementara Angga,Hein, Rinitje dengan Yoga satu mobil.  Widy, Syafri dan Kintan di motor gandeng.  Mobil Emil Tahar dan Meiti dan anaknya mengikuti. Mereka dikawal tentara ke Bandung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun