"Armannn, kita harus segera selesaikan ini. Waktunya tinggal sedikit lagi," kata Rendra sambil menatap jam di dinding.
"Tenang, Ren. Kita hampir selesai," jawabku sambil mencoba menenangkan diri.
Akhirnya, setelah berjam-jam bekerja keras, proposal kami pun selesai. Kami semua merasa lega dan bangga dengan hasil kerja kami.
"Oke, semua bagian udah selesai. Sekarang tinggal print dan bawa ke tempat pengumpulan," kata Ragil sambil menutup laptopnya.
"Bagus sekali, guys. Kita udah berusaha maksimal," sahut Niken dengan senyum lebar.
Aku merasa bersyukur memiliki teman-teman seperti Ragil, Rendra, dan Niken. Mereka adalah bagian dari perjalanan Lintas Garis Coffee, dan bersama mereka, aku yakin kami bisa mewujudkan mimpi besar kami.
"Terima kasih, semua. Kalian benar-benar tim yang luar biasa," kataku dengan penuh rasa syukur.
Kami pun segera bergegas ke tempat pengumpulan proposal, dengan hati penuh harap dan doa. Detik-detik menjelang deadline terasa begitu menegangkan, tapi kami yakin, dengan kerja keras dan semangat kami, proposal Lintas Garis Coffee akan menjadi yang terbaik.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI