Sebelum beranjak pergi, saya melihat kembali rak-rak kayu itu sekali lagi. Rak yang menyimpan "Sejuta Soekarno" dalam bentuk tulisan. Saya merasa sangat terinspirasi. Bahwa di tengah gempuran teknologi, buku tetap menjadi medium paling kuat untuk melestarikan gagasan dan sejarah.Â
Ruangan ini adalah sebuah oase bagi mereka yang mencintai sejarah, sebuah perpus mini yang menyimpan makna besar.
Kesimpulan
Pengalaman singkat di Ruang Baca Gedung Indonesia Menggugat, meskipun hanya berlangsung sekejap, memberikan pelajaran sejarah yang mendalam dan unik.Â
Ruangan kecil di pojok kanan itu bukan hanya tempat penyimpanan buku, melainkan sebuah arsip pemikiran dan semangat yang didedikasikan hampir sepenuhnya pada sosok Ir. Soekarno.Â
Keberadaan koleksi buku-buku tentang Soekarnologi, perjuangan di Bengkulu, hingga Pledoi Sukarno menegaskan bahwa GIM adalah monumen perjuangan intelektual, tempat di mana kekuatan kata-kata dan gagasan diabadikan.Â
Kunjungan ini membuktikan bahwa bahkan dalam waktu yang terbatas, seseorang dapat menyerap esensi dari "Satu Sudut, Sejuta Soekarno," yang menjadi inti dari semangat Indonesia Menggugat.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI