Mohon tunggu...
Jujun Junaedi
Jujun Junaedi Mohon Tunggu... Penulis dan Pendidik dari Bandung 31324

Pendidik dan pemerhati lingkungan. Aktif mengedukasi di sekolah berwawasan lingkungan di Kota Bandung sejak 1997

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Jadi Bandar Jeruk Dadakan: Apa Saja Tantangan dan Pelajaran yang Didapat?

15 September 2025   21:35 Diperbarui: 15 September 2025   21:42 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menjual jeruk ke Pasar Induk Gede Bage Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (15/9/2025). | Dok. Pribadi/Jujun Junaedi

Senin, 15 September 2025, di Cijapati, Kabupaten Bandung, saya mendapatkan pelajaran yang sangat berharga tentang dunia usaha. Semuanya bermula dari ajakan seorang teman, seorang petani jeruk siam yang baru saja panen raya.

Tanpa banyak berpikir, saya mengiyakan ajakannya untuk ikut membantu menjual 5 kuintal jeruknya ke Pasar Induk Gede Bage Kota Bandung. 

Awalnya, saya hanya berniat menemani. Namun, siapa sangka, saya justru diangkat menjadi 'bandar dadakan.' Pengalaman ini membuka mata saya lebar-lebar tentang berbagai tantangan dan pelajaran yang tak terduga.

Tantangan di Lapangan

Sebagai 'bandar dadakan,' saya langsung dihadapkan pada situasi yang sama sekali baru. Tantangan pertama yang saya hadapi adalah negosiasi harga. Saya tidak punya pengalaman tawar-menawar dengan para pedagang besar. 

Mereka semua terlihat sangat ahli, tahu betul kualitas barang, dan punya strategi sendiri untuk menekan harga. Saya merasa canggung dan takut salah langkah. 

Saya hanya bisa berpegang pada keyakinan bahwa kualitas jeruk teman saya memang bagus. Saya berusaha menjelaskan dengan jujur bahwa jeruk ini baru dipanen dan kualitasnya terjamin, tanpa ada trik atau permainan.

Tantangan kedua adalah urusan logistik dan tenaga. Mengurus 5 kuintal jeruk bukanlah hal yang mudah. Kami harus memastikan jeruk-jeruk itu dimuat dengan hati-hati ke dalam mobil, agar tidak ada yang rusak di perjalanan. 

Setelah sampai di pasar, kami harus membongkar muatan, memilah-milah, dan menatanya dengan cepat. Saya baru sadar, prosesnya sangat melelahkan. 

Kami harus bersaing dengan pedagang lain yang sudah punya tim dan sistem kerja yang lebih terorganisir. Saya dan teman saya hanya berdua, jadi kami harus bekerja ekstra keras.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun