Mohon tunggu...
Jujun Junaedi
Jujun Junaedi Mohon Tunggu... Penulis dan Pendidik dari Bandung 31324

Pendidik dan pemerhati lingkungan. Aktif mengedukasi di sekolah berwawasan lingkungan di Kota Bandung sejak 1997

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Meski Dibantah, Obrolan Gaji DPR 3 Juta Sehari Tak Habis Pikir, di Tengah Ekonomi Rakyat yang Kalang Kabut

18 Agustus 2025   09:40 Diperbarui: 18 Agustus 2025   10:16 257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi - Uang. | Image by Unsplash.com/Mufid Majnun

Lini masa media sosial, khususnya di platform X, kembali ramai oleh perbincangan panas. Topik yang mencuat kali ini adalah "Gaji DPR 3 juta sehari". Banyak warganet terkejut dan membandingkan angka fantastis itu dengan realitas ekonomi yang mereka hadapi sehari-hari. 

Diskusi ini bermula dari tangkapan layar sebuah berita yang dibagikan oleh akun base menfess @tan****rl. Berita itu berbunyi, "MANTAP! Gaji Anggota DPR RI Naik Jadi 3 Juta Per Hari." 

Judul itu langsung menarik perhatian publik, memicu beragam komentar dan kritik pedas. Sebagian besar orang merasa miris, sebab di saat banyak rakyat berjuang keras untuk bertahan hidup, para wakil rakyat justru digaji dengan nominal yang sangat besar.

Unggahan itu ternyata merujuk pada pernyataan seorang anggota DPR, TB Hasanuddin dari Komisi I. Ia menyebutkan bahwa pendapatan anggota DPR bisa mencapai angka Rp100 juta per bulan, atau setara dengan Rp3 juta per hari. 

Angka ini sontak menjadi sorotan. Warganet pun mempertanyakan dasar perhitungan dan sumber dana dari gaji sebesar itu. Isu ini tidak hanya sekadar soal nominal, tetapi juga menyentuh rasa keadilan sosial. Di tengah kondisi ekonomi yang sulit, berita tentang gaji pejabat yang naik melambung terasa seperti menampar wajah rakyat kecil.

Apalagi, banyak rakyat sedang berjuang keras untuk memenuhi kebutuhan dasar. Harga bahan pokok yang terus naik, lapangan pekerjaan yang sulit, serta biaya pendidikan dan kesehatan yang semakin mahal menjadi kenyataan pahit yang harus mereka hadapi setiap hari. 

Gaji Rp3 juta sehari bagi sebagian besar orang mungkin setara dengan penghasilan bulanan, bahkan lebih. Kontras inilah yang membuat perbincangan ini semakin panas dan emosional. Ada perasaan kecewa dan tidak percaya bahwa wakil-wakil rakyat yang seharusnya memperjuangkan nasib mereka, justru hidup dalam kemewahan finansial yang jauh dari jangkauan.

Narasi tentang "gaji DPR 3 juta sehari" menjadi simbol ketidakadilan. Ini bukan sekadar isu uang, melainkan gambaran dari kesenjangan sosial yang semakin melebar. Rakyat melihat para pejabat hidup nyaman, sementara mereka harus banting tulang. 

Hal ini menimbulkan pertanyaan besar yaitu di mana letak keadilan sosial yang selalu digaungkan? Kesenjangan ini tidak hanya terjadi pada pendapatan, tetapi juga pada akses dan fasilitas. Para anggota DPR memiliki banyak tunjangan dan fasilitas, sementara rakyat harus membayar mahal untuk layanan publik yang sering kali kurang memadai.

Bantahan dari Ketua DPR 

Namun, di tengah gelombang kritik ini, Ketua DPR RI, Puan Maharani, memberikan klarifikasi. Ia membantah narasi yang menyebut ada kenaikan gaji bagi anggota DPR. Menurut Puan, tidak ada kenaikan gaji, melainkan adanya penggantian rumah jabatan dengan kompensasi uang rumah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun