Mohon tunggu...
Jujun Junaedi
Jujun Junaedi Mohon Tunggu... Penulis dan Pendidik dari Bandung 31324

Pendidik dan pemerhati lingkungan. Aktif mengedukasi di sekolah berwawasan lingkungan di Kota Bandung sejak 1997

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Dari Gaji UMR Menuju Rumah Sendiri di Leles: Kisah Gen Z yang Berani Ambil Langkah Besar

3 Agustus 2025   19:50 Diperbarui: 3 Agustus 2025   19:55 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu perumahan subsidi di kawasan Kecamatan Leles, Kabupaten Garut, Jawa Barat. | Dok. Pribadi/Jujun Junaedi

Mereka memastikan tidak ada pengeluaran yang sia-sia. Kebiasaan-kebiasaan kecil yang dulunya dianggap sepele, seperti membeli kopi di kafe setiap hari, kini dihilangkan. Mereka lebih memilih untuk membuat kopi sendiri di rumah.

Mereka juga mulai mencari penghasilan tambahan. Istri Taufik, yang memiliki keterampilan menjahit, mulai menerima pesanan jahitan dari tetangga dan teman-teman. 

Penghasilan tambahan ini sangat membantu untuk menutupi kebutuhan sehari-hari dan mempercepat pengumpulan dana darurat. Mereka percaya bahwa rezeki tidak datang begitu saja, melainkan harus dijemput dengan kerja keras dan kreativitas.

Pengorbanan yang mereka lakukan juga sangat besar. Mereka menunda keinginan untuk membeli kendaraan pribadi. Daripada mengeluarkan uang untuk cicilan motor atau mobil, mereka memilih untuk menggunakan transportasi umum atau sepeda motor sewaan. 

Mereka juga menunda rencana liburan ke luar kota. Setiap uang yang ada, sebisa mungkin dialokasikan untuk cicilan KPR dan tabungan. Mereka sadar, pengorbanan di masa muda akan membuahkan hasil yang manis di masa depan.

Bukan hanya soal uang, pengorbanan juga datang dalam bentuk waktu dan tenaga. Setelah pulang kerja, Taufik dan istrinya tidak langsung bersantai. 

Mereka meluangkan waktu untuk mengurus administrasi KPR, mendatangi bank, atau berdiskusi dengan pengembang. Proses yang panjang dan rumit itu mereka jalani dengan sabar. Mereka saling mendukung dan memotivasi satu sama lain.

Mereka juga belajar untuk tidak terpengaruh oleh gaya hidup teman-teman seumuran. Ketika teman-teman mereka pamer barang-barang baru atau liburan mewah, Taufik dan istrinya tetap fokus pada tujuan mereka. 

Mereka percaya bahwa kebahagiaan sejati bukan datang dari barang-barang materi, melainkan dari rasa aman dan stabil yang diberikan oleh memiliki rumah sendiri.

Disiplin yang ketat ini menjadi kunci keberhasilan mereka. Mereka tidak mudah tergoda oleh diskon atau promosi. Setiap pembelian dipikirkan matang-matang, apakah itu benar-benar dibutuhkan atau hanya sekadar keinginan sesaat. 

Mereka juga mulai belajar tentang investasi lain, seperti reksadana atau emas, untuk mengoptimalkan uang yang mereka punya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun