Mereka membuat simulasi keuangan, memastikan cicilan KPR tidak akan memberatkan dan tetap menyisakan uang untuk kebutuhan sehari-hari dan tabungan darurat. Mereka sadar, mengambil KPR adalah komitmen jangka panjang, bukan keputusan sembarangan.
Keputusan mereka ini tentu tidak luput dari pro dan kontra. Beberapa teman dan keluarga ada yang mendukung, tapi tak sedikit pula yang meragukan. "Masih muda, nikmati hidup dulu saja," kata sebagian orang sebagaimana disebutkan Taufik.Â
Namun, Taufik dan istrinya memiliki visi yang berbeda. Mereka percaya bahwa investasi terbaik adalah pada diri sendiri dan masa depan keluarga. Daripada menghabiskan uang untuk hal-hal yang tidak penting, mereka memilih untuk mengalokasikannya untuk sesuatu yang bisa menjadi aset.
Mereka juga menyadari bahwa dengan memiliki rumah sendiri, mereka bisa lebih leluasa. Tidak perlu lagi khawatir dengan aturan pemilik kontrakan, atau harus pindah-pindah setiap kali masa sewa habis. Mereka bisa merenovasi rumah sesuai keinginan, menata taman, atau membuat dapur impian.Â
Kebebasan itu menjadi salah satu motivasi terbesar mereka. Rumah bukan hanya tempat tinggal, tapi juga tempat untuk membangun masa depan dan menciptakan kenangan bersama.
Tentu saja, perjalanan mereka tidak selalu mulus. Ada kalanya mereka merasa lelah, terutama saat harus menekan pengeluaran. Kangen makan di luar atau membeli barang-barang baru seringkali harus ditahan. Tapi, setiap kali rasa lelah itu datang, mereka saling menguatkan.Â
Mereka mengingatkan satu sama lain tentang tujuan besar yang sedang mereka kejar. Rumah impian di Leles, tempat mereka bisa memulai segalanya, menjadi motivasi yang tak pernah padam.
Taufik bercerita, "Setiap saya melewati lokasi perumahan, hati saya berdebar. Saya membayangkan bagaimana nanti saya dan istri bisa duduk santai di teras, atau menanam bunga di halaman depan."Â
Mimpi-mimpi kecil seperti itu yang membuat mereka terus bersemangat. Mereka tahu bahwa dengan kerja keras dan disiplin, mimpi itu akan segera menjadi kenyataan.
Strategi Keuangan dan Pengorbanan yang Mereka Lakukan
Setelah memutuskan untuk mengambil KPR, Taufik dan istrinya mulai menyusun strategi keuangan yang lebih ketat. Mereka membuat anggaran bulanan yang sangat terperinci. Setiap rupiah diatur alokasinya, mulai dari cicilan KPR, kebutuhan pokok, transportasi, hingga tabungan.Â