Namun, ada juga hari-hari di mana semua ludes terjual, dan itu adalah bagian dari keuntungan. Mereka belajar bahwa tidak semua upaya akan selalu berhasil 100%, tetapi dengan ketekunan, keuntungan bisa diraih.Â
Ini mengajarkan mereka untuk tidak mudah menyerah dan terus berusaha. Mereka memahami bahwa dalam setiap usaha, pasti ada pasang surutnya.
Dukungan Keluarga dan Lingkungan Sekolah
Keberhasilan Kenze dalam menjalankan "bisnis" kecilnya tidak lepas dari dukungan kuat dari keluarga, khususnya ibunya. Ibunya tidak hanya membuatkan KenYu Onigiri, tetapi juga mendukung Kenze dalam aktivitas berjualannya.Â
Dukungan ini sangat krusial. Tanpa kesediaan ibunya untuk menyiapkan dagangan setiap hari, Kenze mungkin tidak akan bisa mewujudkan niatnya untuk berjualan.Â
Ini menunjukkan betapa pentingnya peran orang tua dalam menumbuhkan jiwa wirausaha pada anak. Orang tua bisa menjadi fasilitator, penyedia modal awal, dan juga mentor bagi anak-anak mereka.
Selain dukungan keluarga, lingkungan sekolah juga berperan penting. SD Plus Al Ghifari sepertinya memiliki kebijakan yang cukup longgar atau bahkan mendukung aktivitas semacam ini, asalkan tidak mengganggu proses belajar mengajar.Â
Lingkungan yang tidak terlalu kaku dan memberikan ruang bagi inisiatif siswa dapat menjadi inkubator bagi ide-ide kreatif mereka.Â
Guru-guru mungkin melihat ini sebagai bagian dari pembelajaran di luar kelas yang mendidik anak-anak untuk menjadi mandiri dan bertanggung jawab.Â
Adanya pasar "internal" di sekolah juga menciptakan peluang bisnis yang aman dan terkontrol bagi para siswa.Dukungan dari teman-teman sebaya juga menjadi faktor penting.Â
Keberadaan KenYu Onigiri yang sehat dan terjangkau menjadikannya pilihan populer di kalangan siswa. Mereka adalah pelanggan setia yang membuat bisnis Kenze terus berjalan. Interaksi positif antara Kenze dan teman-temannya saat transaksi berlangsung juga membangun ikatan sosial yang kuat.Â