Dengan demikian, upaya menyeimbangkan antara syiar, tradisi, dan ketertiban dalam takbiran keliling memerlukan pendekatan yang holistik dan berkelanjutan. Regulasi yang jelas, edukasi masyarakat, kerjasama antar pihak, dan alternatif kegiatan yang positif menjadi pilar-pilar penting dalam menjaga tradisi takbiran yang bermakna dan tidak mengganggu ketertiban.Â
Dengan sinergi dan kesadaran bersama, tradisi takbiran keliling dapat tetap menjadi bagian dari perayaan Idul Fitri yang meriah dan khidmat, tanpa menimbulkan dampak negatif bagi masyarakat.
Kesimpulan
Takbiran keliling, sebagai tradisi yang telah lama mengakar, menghadirkan dilema antara ekspresi syiar agama dan potensi gangguan ketertiban. Untuk mencapai keseimbangan, diperlukan regulasi yang jelas, edukasi masyarakat, kerjasama antar pihak, dan alternatif kegiatan yang lebih positif.Â
Dengan pendekatan holistik ini, takbiran keliling dapat tetap menjadi bagian dari perayaan Idul Fitri yang bermakna, tanpa mengganggu kenyamanan dan ketertiban masyarakat.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI