1. Analisis struktur sosial
Penerapan konsep kejahatan struktural dimulai dengan analisis menyeluruh terhadap struktur sosial yang ada dalam masyarakat. Ini melibatkan identifikasi faktor-faktor struktural yang mempengarui terjadinya kejahatan, seperti ketidaksetaraan ekonomi, ketidakadilan sosial, atau korupsi institusional. Dengan memahami dan mengidentifikasi struktur sosial yang rentan terhadap kejahatan, langkah langkah dapat diambil untuk mengubah atau memperbaiki struktur tersebut.
2. Pencegahan dan Intervensi
Penerapan konsep kejahatan struktural melibatkan upaya pencegahan dan intervensi yang bertujuan untuk mengurangi kesempatan dan insentif untuk melakukan kejahatan. Ini dapat mencakup tindakan seperti perbaikan sistem peradilan pidana yang adil, pengawasan ketat terhadap korporasi, kebijakan penegakan hukum yang transparan, dan perlindungan lingkungan yang lebih baik. Tujuannya adalah mengubah struktur sosial yang memfasilitasi terjadinya kejahatan.
3. Perubahan kebijakan publik
Penerapan konsep kejahatan struktural juga melibatkan advokasi dan perubahan kebijakan publik yang bertujuan untuk mengatasi ketidak setaraan dan ketidakadilan dalam masyarakat. Hal ini dapat mencakup langkah-langkah seperti perbaikan sistem pendidikan untuk mendorong kesetaraan akses dan kesempatan, perbaikan kondisi kerja dan perlindungan pekerja, atau pembangunan sosial yang berkelanjutan. Penerapan kebijakan yang adil dan inklusif dapat membantu mengurangi kemungkinan terjadinya kejahatan struktural.
4. Kesadaran dan partisipasi masyarakat
Penerapan konsep kejahatan struktural juga melibatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam memahami dan mengatasi masalah kejahatan. Melalui pendidikan dan peningkatan kesadaran, masyarakat dapat mengenali dampak negatif dari kejahatan struktural dan berperan aktif dalam mengatasi masalah tersebut. Partisipasi masyarakat dalam kebijakan dan program pencegahan kejahatan dapat memperkuat upaya dalam mengubah struktur sosial yang memungkinkan kejahatan.
Penerapan konsep Panopticon Jeremy Bentham dapat terjadi dalam berbagai konteks dan bidang. Meskipun Panopticon dalam bentuk fisik yang diusulkan Bentham sebagai model penjara belum banyak direalisasikan, konsepnya tetap relevan dalam beberapa aspek kehidupan modern. Berikut ini adalah beberapa contoh penerapan konsep Panopticon :
- Sistem pengawasan dan keamanan
Konsep Panopticon dapat diterapkan dalam sistem pengawasan dan keamanan seperti penjara, pusat rehabilitasi, atau pusat detensi. Desain fisik penjara yang mengadopsi prinsip Panopticon akan menciptakan rasa pemantauan yang konstan dan membuat nara pidana merasa selalu diawasi. Hal ini dapat berdampak pada perilaku nara pidana dan diharapkan yang mendorong mereka untuk mematuhi aturan dan tunduk pada peraturan yang ditetapkan