- Penggunaan media sosial dan jejaring sosial
Dalam era digital pada zaman ini, media sosial dan jejaring sosial seperti Facebook, Instagram, atau Twitter dapat digambarkan sebagai bentuk Panopticon virtual. Individu secara sukarela membagikan informasi pribadi tanpa memikirkannya, memposting aktivitas sehari-hari, dan mengikuti aturan dan norma yang ditetapkan oleh masyarakat online atau daring. Mereka merasa terpantau oleh teman-teman atau pengikut mereka dan menciptakan perasaan takut melanggar ekspektasi sosial.
- Tempat kerja modern
Beberapa tempat kerja menggunakan konsep Panopticon dalam struktur dan dinamika organisasinya. Misalnya, desain kantor dengan ruang terbuka, tanpa partisi antara meja karyawan, memungkinkan pengawas atau manager untuk memiliki pandangan yang luas terhadap aktivitas karyawan. Selain itu, sistem pemantauan elektronik, seperti perekaman telepon atau pemantauan aktivitas komputer juga dapat menciptakan perasaan terpantau di tempat kerja.
Dalam semua kasus di atas, terdapat elemen-elemen yang mencerminkan pemikiran data Panopticon, seperti pengawasan terpusat, perasaan terpantau, dan kepatuhan.
- Kejahatan Structural Giddens Anthony
Anthony Giddens adalah seorang sosiolog terkenal yang banyak berkontribusi dalam bidang teori sosial yang mempengaruhi perilaku , termasuk teori struktural. Dalam pemikirannya, Giddens mengembangkan konsep kejahatan struktural sebagai konsep yang mencakup tindakan kriminal yang timbul dari ketidaksetaraan struktural dalam masyarakat.
Menurut Giddens, kejahatan struktural bukanlah tindakan kriminal individual yang dilakukan oleh pelaku tunggal, tetapi lebih merupakan hasil dari ketidakadilan struktural yang ada dalam masyarakat. Ia berpendapat bahwa ketidaksetaraan sosial dan ekonomi yang melekat dalam struktur masyarakat dapat menciptakan kondisi yang mempengaruhi individu dan mendorong mereka untuk terlibat dalam kegiatan kriminal.
Giddens juga berpendapat bahwa kejahatan struktural dapat terjadi dalam skala yang lebih besar, seperti sistem ketidakadilan sosial atau politik yang menyebabkan kesenjangan sosial yang signifikan. Misalnya, sistem ketidakadilan yang mengakibatkan kemiskinan massal, pengangguran struktural, atau diskriminasi sistematis terhadap kelompok tertentu. Contoh-contoh kejahatan struktural termasuk ketidakadilan dalam sistem ekonomi, ketimpangan sosial, diskriminasi rasial, sistem hukum yang tidak adil, dan ketidakadilan gender.
Dalam pandangan Giddens, penyelesaian masalah kejahatan struktural memerlukan perubahan dalam struktur sosial dan ekonomi yang mendasar. Hal ini melibatkan upaya untuk mengatasi ketimpangan kekuasaan dan distribusi sumber daya, serta memperbaiki sistem-sistem yang memungkinkan terjadinya kejahatan struktural. Giddens menekankan pentingnya memperbaiki ketidakadilan struktural melalui perubahan kebijakan sosial, pembangunan ekonomi yang inklusif, dan perlindungan hukum yang lebih efektif untuk mengurangi motivasi individu untuk terlibat dalam kejahatan.
Namun, penting bahwa konsep kejahatan struktural Giddens ini merupakan salah satu dari berbagai pendekatan dalam kriminologi dan terdapat perdebatan mengenai relevansi dan penerapan konsep tersebut dalam analisis kejahatan dan pemahaman sosial secara umum.
Anthony Giddens mengidentifikasi beberapa alasan mengapa kejahatan struktural dapat terjadi dalam masyarakat. Ada beberapa alasan yang dikemukakan, diantaranya :