Mohon tunggu...
Zahrotul Mujahidah
Zahrotul Mujahidah Mohon Tunggu... Jika ada orang yang merasa baik, biarlah aku merasa menjadi manusia yang sebaliknya, agar aku tak terlena dan bisa mawas diri atas keburukanku

Guru SDM Branjang (Juli 2005-April 2022), SDN Karanganom II (Mei 2022-sekarang) Nomine Best in Fiction Kompasiana Awards 2024 Blog: zahrotulmujahidah.blogspot.com, joraazzashifa.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Lomba Cepat Pulang hingga Bertemu Budi dan Wati

4 Oktober 2025   13:57 Diperbarui: 4 Oktober 2025   13:57 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi diolah dengan bing.com

"Iya, kami ini menjadi tokoh baik dalam pelajaran sekolah anak-anak Indonesia berpuluh-puluh tahun. Biar bisa ditiru oleh anak-anak," ucap Budi, sambil berjalan di posisi paling depan.

"Ah, benarkah begitu? Itu keren sekali!" seru Kuthuk.

"Tapi kalian berdua sering bertengkar apa nggak sih, Budi, Wati?" Cici bertanya penuh semangat. Dia seperti mau membandingkan dirinya dengan Kuthuk. Mendengar pertanyaan itu, Wati dan Budi tertawa.

"Ya pasti sering. Tapi Ibu dan Bapak terus menasihati kami. Nggak boleh sering bermusuhan, soalnya kalau bermusuhan itu nggak nyaman."

"Tuh, dengerin, Thuk! Kamu itu jangan cari gara-gara terus!"

"Kamu itu yang ngajak bertengkar!" jawab Kuthuk. Kuthuk dan Cici kembali bertengkar.

"Kalian itu harus fokus ke tujuan. Tujuan sekolah ya belajar. Mau pulang juga fokus untuk pulang. Bukan malah bertengkar," kata Wati.

"Yang dikatakan Wati benar, kalian belajar yang rajin. Usahakan nggak banyak bertengkar, di rumah, dan sekolah. Biar ilmunya bisa mudah dipahami."

Kuthuk dan Cici diam-diam menyetujui ucapan Budi dan Wati. Mereka sadar, karena bertengkar tadi, akhirnya tersesat dan bingung mau pulang ke rumah.

***

Akhirnya desa Hewan Ceria terlihat. Kuthuk dan Cici bahagia melihatnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun