Mohon tunggu...
Zahrotul Mujahidah
Zahrotul Mujahidah Mohon Tunggu... Jika ada orang yang merasa baik, biarlah aku merasa menjadi manusia yang sebaliknya, agar aku tak terlena dan bisa mawas diri atas keburukanku

Guru SDM Branjang (Juli 2005-April 2022), SDN Karanganom II (Mei 2022-sekarang) Nomine Best in Fiction Kompasiana Awards 2024 Blog: zahrotulmujahidah.blogspot.com, joraazzashifa.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Lomba Cepat Pulang hingga Bertemu Budi dan Wati

4 Oktober 2025   13:57 Diperbarui: 4 Oktober 2025   13:57 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi diolah dengan bing.com

"Kakak, lihat! Ini ada anak ayam dan kelinci. Milik siapa, ya?" tanya anak perempuan itu. Anak lelaki yang dipanggil kakak itu mendekat. "Nggak tahu, Wati."

"Kasihan sekali, anak ayam dan kelinci ini. Pasti dicari pemiliknya," ucap anak perempuan yang bernama Wati itu.

"Eh... Kalian, apa bisa bantu kami untuk pulang ke rumah kami?" tanya Cici. Dia ragu, apakah kedua anak itu memahami ucapannya.

"Wah, kamu bisa bicara?" tanya Wati. Matanya berbinar dan terlihat takjub.

"Iya, aku bisa bicara. Aku Cici, dan ini temanku, Kuthuk. Kami mau pulang sekolah tapi tersesat sampai sini," cerita Cici.

"Bagaimana kalian bisa sampai sini?" tanya anak lelaki yang bernama Budi itu. Kuthuk dan Cici menceritakan kejadian yang membuat mereka sampai di rumah Budi dan Wati.

"Baiklah, kami akan membantu kalian," ucap Budi. "Benarkah?" tanya Kuthuk. "Apakah kalian tahu tempat tinggal kami?"

Budi dan Wati mengangguk. "Kalian tinggal di desa Hewan Ceria. Kami tahu!" ucap Wati. Kuthuk dan Cici sangat bahagia mendengar ucapan Wati.

"Kita pamit Ibu dan Bapak dulu yuk, Wati!" ajak Budi. Kedua anak itupun meninggalkan Cici dan Kuthuk.

***

"Kalian baik sekali, mau mengantar kami pulang," ucap Cici, saat dalam perjalanan pulang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun