Mohon tunggu...
Zahrotul Mujahidah
Zahrotul Mujahidah Mohon Tunggu... Jika ada orang yang merasa baik, biarlah aku merasa menjadi manusia yang sebaliknya, agar aku tak terlena dan bisa mawas diri atas keburukanku

Guru SDM Branjang (Juli 2005-April 2022), SDN Karanganom II (Mei 2022-sekarang) Nomine Best in Fiction Kompasiana Awards 2024 Blog: zahrotulmujahidah.blogspot.com, joraazzashifa.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Meo dan Mimpi-mimpinya

20 Juni 2025   20:41 Diperbarui: 20 Juni 2025   20:41 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Meo males sekali. Benar-benar bikin sebal!" seru Kokok, si ayam jago, yang rajin membangunkan seluruh warga di hutan ceria. Bagaimana tidak sebal, teman lain sudah shalat dan bersiap sekolah atau bekerja, Meo malah tidur terus. 

Meo adalah seekor anak kucing berwarna hitam berpadu putih. Terlihat lucu dan cantik. Jeleknya, dia sangat malas. Hobinya tidur.

"Dengan tidur, aku bisa bermimpi indah, lho!" cerita Meo penuh semangat.

Pada awalnya, teman-temannya sangat senang mendengar cerita dari Meo. Entah cerita mimpi' hidup di dunia kue, bahagia bersama teman-teman di dunia dongeng karena sering dilayani segala hal. Atau mimpi di mana dia berenang di sungai emas permata, dan masih banyak mimpi lainnya.

"Pokoknya hidup di alam mimpi itu menyenangkan. Nggak perlu ngapa-ngapain, lho!"

"Wah, begitukah, Meo?" tanya Cici si kelinci yang imut-imut.

"Iya. Beneran! Coba saja kamu tidur lagi. Pasti mimpi indah!"

Obrolan antara Meo dan Cici rupanya didengar oleh Ibu Cici. "Cici, lekas siap-siap ke sekolah!"

Cici terkejut dengan seruan ibunya. Dia pun segera bersiap sekolah. Ayahnya sudah mengenakan pakaian kerjanya. Biasanya Cici diantar oleh ayahnya. Terus siangnya dijemput ibu.

Sementara Meo meninggalkan Cici dan menuju tempat di mana dia sering melanjutkan tidur. Tempat itu berada di atas genteng yang teduh oleh rimbunnya daun dari pohon rambutan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun