Mohon tunggu...
Zahrotul Mujahidah
Zahrotul Mujahidah Mohon Tunggu... Guru - Jika ada orang yang merasa baik, biarlah aku merasa menjadi manusia yang sebaliknya, agar aku tak terlena dan bisa mawas diri atas keburukanku

Guru SDM Branjang (Juli 2005-April 2022), SDN Karanganom II (Mei 2022-sekarang) Blog: zahrotulmujahidah.blogspot.com, joraazzashifa.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Aku dan Anak Pak Petani

22 Januari 2023   02:22 Diperbarui: 22 Januari 2023   06:07 566
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Biar tanahnya subur, dik. Kalau tanah subur, nanti hasil panen wortel akan bagus-bagus ".

Si adik itu manggut-manggut.

Tak terasa, mereka sudah lama mengurusi tanah pak petani. Samar-samar terdengar adzan Dhuhur. Mereka segera beristirahat. Makan dari nasi yang ada dalam bakul anyaman bambu tadi. 

Sepertinya nikmat sekali. Sayangnya aku tak bisa makan itu.

"Kasihan kelinci lucu itu, kak! Pasti belum makan!"

Si kakak melihat ke arahku. 

"Sebentar ya, kelinci manis. Nanti aku kasih wortel kalau makanku habis dan sudah shalat," ucap kakak.

Tak berapa lama, dia selesai makan. Lalu menuju umbul atau sumber air yang dekat dengan tanah mereka. Dia wudhu. Benar-benar anak yang shalih.

"Adik, lekas habiskan makannya. Kita shalat berjamaah di gubuk sana!"

Pak petani memang punya gubuk. Gubuk itu lebih banyak digunakan untuk shalat daripada untuk makan. 

"Ya, kak. Ini sudah selesai". 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun